Kamis, 11 Maret 2021

CERPEN "Jingga Manis"

 JINGGA MANIS

Karya : Anisa Disma


Raja siang sudah memperlihatkan warna jingganya, yang

menandakan malam pun akan tiba. Tetapi bagi seseorang ini selalu

menunggu datangnya jingga itu. Dia sangat senang jika melihat jingganya

matahari diufuk barat yang sering disebut orang-orang senja. Banyak

bahkan sering orang-orang mengatakan bahwa senja hanya sementara,

tetapi bagi dia senja itu selalu ada dihatinya.

Karena menurut dia warna senja melambangkan sebuah ketenangan

untuk setiap orang melihatnya. Sebelum pulang kuliah dia tak pernah

terlambat untuk melihat senja, bahkan dia membayangi ada sesosok pria

yang menemani melihat senja bersamanya. Sebagian orang mengatakan

kalau dia itu aneh, dan juga selalu bertanya dengan pertanyaan yang

sama, namun dia tak pernah menanggapinya karena bagi dia senja

adalah inspirasinya. Dia juga pernah bilang banyak sastrawan disana

yang tak lepas dengan namanya senja, jadi senja itu istimewa baginya.

“Ja, kenapa selalu melihat itu terus?”tanya wanita ini dengan halus.

Dia hanya membalas dengan senyuman dan berkata

“Cuma sebentar kok, lagian hanya beberapa menit sudah hilang, aku

ingin lihat matahari pulang,”

“Iya, tapi itu sudah hilang sebentar lagi, ayolah pulang aku sudah

lapar,” kata wanita dengan rengengkannya. Lagi-lagi dia membalas

tersenyum berujung ketawa

“Hahaha, iya, kita pulang, tapi giliran ya yang ngebocengi aku capek,”.

Wanita ini lagi-lagi mengeluh dan menggerutu

“Iya, aku yang bonceng tapi ngebut aku lapar banget,”

Hubungan dia dengan wanita itu sangat akrab sekali bahkan sering

menginap bergantian setiap malam minggu terkadang wanita itu

menginap dirumah dia dan sebaliknya. Karena rumah antara dia dan

wanita itu hanya dibatasi satu rumah saja. Jadi, setiap berangkat dan

pulang kuliah selalu bersama. Walaupun berbeda program studinya

mereka berdua tetap bersama.

Tepat pukul 07:00 matahari sudah memperlihatkan senyum jahatnya.

Dia dan wanita itu sampai dikampus, dan menuju masing-masing kelas

sesuai program studinya. Tiba-tiba dengan tak sengaja ada sesosok pria

tampan dan tinggi dengan buru-buru turun dari tangga dan menabrak dia.

“Brukkkk!!” suara pun tak terhiraukan kertas-kertas yang dibawa dia

terbang melayang bagaikan layang-layang putus.

“Senjaa.. aku minta maaf tidak sengaja menabrak gak tahu kalau ada

kamu,” dengan suara yang besar dan berat sambil bergegas membantu

memunguti kertas.

Dia pun setengah panik karena tugasnya berantakan karena hari itu

ada deadline tugas kreativitas sastra.


“Lain kali kalau jalan itu pakai mata ya..” kata dia dengan suara kesal.

“ Iya, Senja aku minta maaf aku buru-buru ingin ambil ponsel di jok

motor” jawab suara penyeselan pria itu meminta maaf dengan tulus.

Pada hari itu mata kuliahnya cuma satu jadi pulang cepat, dia

langsung bergegas ke kantin mengikuti alur suara bunyi perutnya. Setiba

di kantin dia bertemu dengan pria yang menabrak pagi tadi yang membuat

tugas-tugasnya berantakan.

“Senjaaa.. lapar yaa, mau makan apa? Aku bayari deh, buat menebus

salahku tadi..” kata pria itu dengan genit sapaanya.

“Kalau itu mau kamu ya sudah aku mau lah, ayo makan di,” kata dia

dengan semangat.

Mereka berdua makan bersama. Dia merasakan sesuatu yang aneh

yang langka banget.

Sepulang dari kampus dia tak sengaja memikirkan Aldi yang

menabraknya, sampai diajak makan bareng. Dia ngerasa ada sesuatu

yang mengganjal tapi entah dia gak tahu. Seketika waktu sedang

melamun ada wanita itu sahabat dia mengagetkan lamunan yang indah

dengan nada yang lantang. Suaranya bagaikan memakai microfon, besar

sekali.

“Sore..sore sudah ngelamun saja, lagi mikirin Aldi kan?”kata wanita itu

ingin tahu.

“Ganggu saja kamu, aku lagi santai sambil mikirin tugas dari dosen

tadi, sok tahu kamu..” kata dia mengeledek.

Dia tetap ngelanjuti senyum-senyumnya yang tadi sempat rusak

karena sahabatnya, wanita itu masih disamping dia sedang bermain

permainan di ponsel.

Tepat dihari Minggu dia dan wanita itu sedang libur kuliah, mereka

berdua keluar mencari udara agar tak jenuh, menghadapi sang tugas.

Sepeda motor yang dipakai akhirnya berhenti juga setelah dua jam

mengelilingi kota Surabaya dan sampai di kedai kopi langganan mereka.

Lalu memesan secangkir kopi kesukaannya dan mencari tempat duduk.

Tak lama kemudian Aldi datang dengan teman-temannya, ternyata

kedai tersebut juga tempat tongkrongannya. Dia ngerasa salah tingkah

gak berani menyapanya, padahal kenal sudah bertahun-tahun. Tak

sengaja si pria itu melihat dia dan tidak menyangka kalau dia dan

sahabatnya suka ke kedai tersebut.

Dia semakin gugup, keringat dingin keluar semua rasanya seperti mau

menghadapi orang besar. Perasaan dia semakin campur aduk saat Aldi

menyapanya, padahal hanya lewat buru-buru ingin ke toilet. Wanita itu

sudah mengetahui kalau dia ada rasa sama pria itu, hanya tersenyum

melihat sahabatnya sedang jatuh cinta yang pertama.

Bermulai dari sapaan di kedai itu entah setiap pulang kampus Aldi

selalu mengajak dia minum kopi bersama dan sering menikmati jingganya

matahari bersama. Karena tempat kedai tersebut strategis tempat diujung

timur, jadi saat senja tiba mereka tak pernah terlambat untuk melihatnya.

Impian dia pun terwujud, berawal dari bayangan sekarang menjadi

kenyataan.

Dia sudah membuktikan bahwa senja itu istimewa, berkat jingga

matahari dan kedai tersebut merasakan kehangatan sebuah rasa cinta

yang belum pernah dia rasakan alias seseorang pria itu cinta pertamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ESAI PERSAMAAN KELIMA CERPEN KARYA M. SHOIM ANWAR

  Karya sastra Indonesia yang menjadi peminat pembaca yang berbentuk tulisan salah satu, yaitu cerpen. Cerpen singkatan dari cerita pendek m...