Sabtu, 10 Juli 2021

ESAI PERSAMAAN KELIMA CERPEN KARYA M. SHOIM ANWAR

 


Karya sastra Indonesia yang menjadi peminat pembaca yang berbentuk tulisan salah satu, yaitu cerpen. Cerpen singkatan dari cerita pendek merupakan karya sastra yang berbentuk prosa yang memiliki satu alur cerita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita pendek suatu karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, penderitaan orang atau kejadian baik terjadi maupun rekaan.

Bentuk cerita pendek padat dan langsung pada inti cerita tentang kehidupan secara pendek dan singkat. Cerita pendek mempunyai macam jenis kisah, yaitu kisah nyata dan kisah fiksi. Cerita pendek lebih fokus pada suatu kejadian atau lebih spesifik yang terdiri dari pameran karakter. Definisi cerita pendek secara klasik adalah dibaca dengan waktu sekali duduk. Cerita pendek secara panjang tidak lebih dari 20.000 kata.

Ciri-ciri cerita pendek mempunyai ciri khas dalam karya sastra, antara lain :

1. Memiliki sifat fiktif dalam karangan

2. Bentuk cerita pendek tersusun dari tidak lebih 10.000 kata

3. Dapat dibaca dengan waktu sekali duduk

4. Pilihan kata yang digunakan tidak rumit dan dapat dipahami

5. Mempunyai alur tunggal atau hanya satu jalan cerita

6. Penyusunan tulisan cerita pendek berdasarkan kejadian dalam kehidupan

7. Cerita pendek mempunyai pesan moral di dalamnya

Fungsi yang terkandung dalam cerita pendek, antara lain :

1. Fungsi rekreatif untuk penghibur bagi para pembaca

2. Fungsi estetis sebagai nilai estetika yang dapat memberikan rasa puas bagi pembaca

3. Fungsi didaktif untuk memberi pembelajaran bagi para pembaca

4. Fungsi moralitas sebagi nilai moral sehingga pembaca mengetahui mana yang baik dan buruk berdasarkan cerita yang terkandung

5. Fungsi relegiusitas untuk memberi pendidikan religi sehingga dapat menjadi contoh bagi pembaca

Cerita pendek yang akan dikupas, yaitu kumpulan cerpen dari M. Shoim Anwar. M. Shoim Anwar merupakan seorang sastrawan berasal dari Desa Sambong Dukuh, Jombang, Jawa Timur. M. Shoim Anwar terkenal sebagai cerpenis, selain itu tulisan karyanya berupa bentuk esai sastra. Pendidikan tamatan dari SPG pada tahun 1984, melanjutkan di IKIP Surabaya mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sampai mendapatkan gelar doktor.

Kumpulan cerita pendek yang dibahas berjudul “Sorot Mata Syaila”, “Tahi Lalat”, “Sepatu Jinjit Aryanti”, “Jangan ke Istana Anakku”, dan “Bambi dan Perempuan Berselendang Baby Blue”. Persamaan kelima cerita pendek itu mengisahkan tentang kehidupan sosial dan berhubungan dengan wanita. Selain kehidupan sosial ada juga politiknya. Kehidupan dari segi ekonomi semua cerita pendek itu sangat berkecukupan. Bahasa yang digunakan ada yang susah dipahami dan mudah dipahami. Kebanyakan juga menggunakan bahasa sehari-hari. Pilihan kata yang terkandung dalam kelima cerita pendek ada yang menggunakan bahasa kiasan. Sudut pandang dari kelima cerita pendek, yaitu orang pertama tunggal “aku”.

Pada cerita pendek yang berjudul “Sorot Mata Syaila” dan “Tahi Lalat”, memiliki kesamaan bercerita tentang kehidupan berpolitik yang buruk. Kehidupan politik yang buruk, seperti koruptor yang memakai uang rakyat untuk foya-foya. Jika, dalam cerita pendek “Tahi Lalat” tentang Pak Lurah selama berjabat menyebabkan kerugian bagi masyarakat, seperti masyarakat kehilangan tanah, Pak Lurah membuat perumahan mewah dengan harga jual yang tinggi. Tokoh Bu Lurah juga enjadi bahan gunjingan banyak warga di desanya.

Sementara itu cerita pendek yang berjudul “Sorot Mata Syaila” juga mengisahkan kehidupan politik yang bernama Matalir seorang koruptor yang melarikan diri ke luar negeri. Tokoh yang menjadi koruptor telah melakukan berbagai cara untuk menghindari penyelidikan. Oleh karena itu, bingung juga memikirkan nasib anak istrinya. Kemudian, tidak sengaja bertemu perempuan berhijab yang cantik yang bernama Syaila. Nasibnya sudah terpuruk lalu mencari wanita berhijab itu ternyata tokoh Syaila termasuk mata-mata koruptor.

Ternyata cerita pendek yang berjudul “Jangan ke Istana Anakku”, menceritakan tentang kehidupan politik yang mendiskrinasi HAM. Perlakuan tokoh yang tidak adil, seperti pemaksaan pekerja untuk istana, tidak boleh menolak,apabila melakukan pembangkangan akan dibunuh. Hal seperti ini juga di alami oleh para putri di desa yang diutus menjadi penari sekaligus tumbal. Jika di hubungkan dengan kehidupan nyata, seperti Indonesia. Hal yang tidak memperoleh ketidakadilan HAM, misal seorang anak yang berasal dari golongan orang miskin yang mencuri sandal yangg dihukum sangat berat. Sementara, para pejabat yang melakukan korupsi tidak mendapatkan hukuman yang setimpal.

Pada cerita pendek yang berjudul “Bambi dan Perempuan Berselendang Baby Blue”, menceritakan tentang kehidupan sosial. Dalam cerita pendek tersebut berhubungan dengan perempuan cantik yang menguras harta seorang laki laki berumur. Kehidupan sosial yang terjadi masih relevan dengan jaman sekarang. Nilai yang terkandung dala cerpen tersebut adalah cinta karna harta akan berakhir ditengah jalan.

Cerita pendek yang berjudul "Sepatu Jinjit Aryanti" bercerita tentang lingkungan hidup dan percintaan. Pada cerita ini juga berkaitan dengan perempuan yang cantik bernama Aryanti. Tokoh wanita yang mampu melindungi diri dari seorang laki-laki yang mengajak untuk mandi bersama. Kehidupan seorang perempuan itu tidak bisa bebas dikarenakan menjadi saksi tentang pembunuhan orang penting. Akhir dalam cerita tokoh wanita terbang ke luar negeri.


 

Daftar pustaka :

https://www.gurupendidikan.co.id/cerpen/ 

https://penerbitdeepublish.com/pengertian-cerpen/

https://id.klipingsastra.com/2018/01/.html 

 

 

 

ESAI PERSAMAAN KELIMA CERPEN KARYA M. SHOIM ANWAR

  Karya sastra Indonesia yang menjadi peminat pembaca yang berbentuk tulisan salah satu, yaitu cerpen. Cerpen singkatan dari cerita pendek m...