Setelah, terkena langsung sadar dengan peraturan yang dibuat. Aku tulis ini pengalaman yang dialami oleh sejuta umat se-indonesia. Aku kurang paham. Kenapa bisa datang benda sejahat itu? Kalau dicari berasal dari negara tetangga pastinya.
Dampak yang terjadi begitu dahsyat, yang memperhatinkan pada dunia pendidikan. Oleh sebab itu, sudah satu tahun tak merasakan ricuhnya suara di sekolahan. Sebagian anak sekolah lupa akan pelajaran, iya memang diberikan tugas dan pelajaran secara daring, hanya sebagian anak ada peduli dengan tugas sekolah dan ada yang tidak sama sekali peduli dengan tugas sekolah. Bahkan, tidak hanya anak sekolahan, mahasiswa juga merasakan. Apalagi, mahasiswa tingkat akhir. Akibat dampak ini, tugas-tugas yang baru dari mata kuliah yang seharusnya bertatap muka dan praktik secara langsung. Semuanya, susah dipahami, walau itu sudah mencari sumber sana sini.
Dampak ini, sangat ambrul radul dalam pikiran dan tenaga. Memang, orang yang kuliah pastinya banyak tugas, tetapi aku yang merindukan perkuliahaan secara luring atau bertatap muka. Aku merindukan masa di mana ketawa-ketawa, terus ada yang marah-marah akibat kejahilan dari teman.
Pengalaman yang dirasakan ini, semua orang pun membuat resah, jengkel, dan tangisan. Jika, rasa reseh dan jengkel yang disebabkan oleh karyawan-karyawan pabrik yanh di PHK dan diperhentikan secara massal. Apabila, tangisan berasal dari orang yang merasakan kehilangan seseorang yang disayangi, karena benda yang membahayakan itu.
Semoga yang Indonesia dapat beraktivitas kembali dengan normal.
By : Anisa Disma Cahyana S. P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar